Dalam kegiatan yang diikuti oleh sekitar 150 orang ini mengadirkan narasumber Ketua Umum DMI Daerah Istimewa Yogyakarta, Prof. Dr. Muhammad, M.Ag. dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo yang diwakili oleh Kasi Bimas Islam, Drs. H. Abd. Madjid. Pada kesempatan ini Prof. Muhammad menyampaikan bahwa masjid yang didukung dengan kepengurusan aktif akan berdampak positif pada masjid. Penataan organisasi takmir merupakan langkah strategis, karena Takmir merupakan perencana kegiatan, pengatur dan penggerak kegiatan masjid, oleh karena itu takmir masjid hendaknya seorang tokoh muslim yang dekat dengan masyarakat , taat beribadah dan mencintai masjid, mempunyai kemampuan manajerial, visioner.
Optimalisasi pelibatan potensi masyarakat sekitar masjid hendaknya lebih diutamakan, demikian diungkapkan Drs. Abd. Madjid selaku pemateri kedua pada acara pembinaan tersebut. Lebih lanjut disampaikan bahwa Potensi lain seperti ekonomi, intelektual, pekerjaan, dan semangat mesti dipetakkan, sehingga takmir masjid dapat memanfaatkan potensi yang ada untuk dipergunakan bagi perencanaan kegiatan masjid. Pada akhirnya nanti akan dapat diketahui anggota jama’ah yang menjadi penyantun atau donasi dan mana yang harus mendapat santunan daripada dhu’afa atau mu’allaf.
Semoga kegiatan serupa dapat dilaksanakan di tempat lain, agar kader masjid dapat lebih maju, lebih bergairah dan menjadi generasi Islam yang "militan". Bravo KUA Kalibawang
BalasHapusAkan lebih baik "action" yang di dahulukan daripada hanya sekedar menggelar acara seremonial
HapusTerima kasih semua tanggapan atas kegiatan yang dilakukan oleh KUA Kalibawang. Semua masukan, saran akan kami terima untuk kemajuan korps kami.
BalasHapus